ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ternyata Ketupat Adalah Singkatan, Ini yang Diperkenalkan Sunan Kalijaga.. |
Ketupat merupakan salah
satu panganan khas saat Lebaran dan biasanya disajikan dengan opor ayam maupun
hidangan bersantan lainnya.
Ketupat atau yang dalam
tradisi Sunda dan Jawa diesebut kupat sangat identik dengan Idulfitri meski
kadang pula diasosiasikan dengan perayaan Iduladha.
Di mana ada ucapan selamat
Idulfitri, hampir bisa dipastikan tertera gambar ketupat. Penyajian ketupat
pada hari raya ternyata menyimpan banyak makna.
Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan
masyarakat Jawa dengan ketupat. Sunan Kalijaga membudayakan pelaksanaan 2
meomen waktu yang disebut bakda yaitu bakda Lebaran dan bakda kupat.
Radio PRFM menyebut, bakda
kupat dimulai sepekan sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut bakda kupat
tersebut, di tanah Jawa waktu itu, hampir di setiap rumah terlihat orang sedang
menganyam ketupat dari daun kelapa muda.
Setelah selesai dianyam,
ketupat diisi beras kemudian dimasak. Ketupat tersebut lantas diantarkan kepada
kerabat yang lebih tua sebagai lambang kebersamaan.
Dalam filosofi Jawa,
ketupat Lebaran bukanlah sekadar hidangan khas hari raya. Ketupat memiliki
makna khusus. Ketupat merupakan kependekan dari ’ngaku lepat dan laku papat’.
’Ngaku lepat’ artinya
mengakui kesalahan dan ’laku papat’ artinya empat tindakan. Selain itu, ketupat
juga memiliki filosofi lainnya yaitu:
1. Mencerminkan Beragam Kesalahan Manusia
Hal
itu bisa terlihat dari rumitnya bungkusan atau anyaman ketupat.
2. Kesucian Hati
Setelah ketupat dibuka, akan terlihat nasi putih. Hal itu mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
Setelah ketupat dibuka, akan terlihat nasi putih. Hal itu mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
3. Mencerminkan Kesempurnaan
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal itu dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa Ramadan dan akhirnya merayakan Idulfitri.
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal itu dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa Ramadan dan akhirnya merayakan Idulfitri.
4. Simbol Permohonan Maaf
Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, dalam pantun Jawa kadang disebutkan “kupa santen“ yang artinya ’Kulo lepat nyuwun ngapunten (saya salah mohon maaf).
Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, dalam pantun Jawa kadang disebutkan “kupa santen“ yang artinya ’Kulo lepat nyuwun ngapunten (saya salah mohon maaf).
Itulah makna serta
filosofi dari ketupat. Betapa besar peran para wali dalam memperkenalkan agama
Islam dengan menumbuhkembangkan tradisi budaya sekitar seperti tradisi Lebaran
dan hidangan ketupat yang telah mengakar hingga saat ini.
Mulai sekarang jangan lagi malu untuk mengaku salah,
apalagi kesalahan itu dengan sangaja kita lakukan.
Sumber: pikiran-rakyat.com
Baca juga :