ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Subhanallah , Hanya Karena Sebutir Kurma, Doa Nabi Ibrahim Ditolak 4 Bulan.. Ternyata Ini Alasannya |
Ternyata karena sebutir buah kurma
seseorang harus menanggung dosa. Bukan manusia biasa, hal ini justru
dialami oleh Nabi. Adalah Nabi Ibrahim, meski bergelar Bapak para Nabi, tak
lantas mendapat kompensasi dari sang Pencipta.
Ia tetap berdosa karena sebutir
kurma. Bahkan, yang dilakukannya adalah tindakan tidak sengaja. Namun dosa
tetap lah dosa, tidak peduli siapa pelakunya. Ia tetap akan menerima akibatnya.
Doa yang selalu mustajab ditolak selama empat bulan lamanya.
Nabi Ibahim bergegas mencari
akar permasalahan. Caranya adalah dengan mengunjugi si pemilik kurma yang tidak
sengaja diambilnya dengan meminta maaf dan membayarnya. Namun celaka, sang
pemilik kurma tersebut sudah meninggal. Bagaimana kisah selengkapnya?
Dalam bukunya Tazkirat-Ul
Auliya dan dalam Buku Masnawi Karya Sufi Jalaluddin Rumi, kisah ini terjadi
ketika Nabi Ibrahim as selesai melaksanakan ibadah haji. Beliau kemudian
berencana untuk berziarah ke Masjidil Aqsha. Untuk membekali diri sepanjang
perjalanan, sang Nabi kemudian membeli satu kilo kurma kepada seorang pedangan
di wilayah Masjidil Haram.
Setelah mengetahui kurmanya
sudah dibungkus, Nabi Ibrahim melihat ada satu butir kurma yang jatuh dekat
dengan timbangan. Merasa itu adalah kurma miliknya, sang Nabi kemudian memakan
kurma tersebut. Tanpa berdosa dan tanpa merasa bersalah, mengingat kurma
tersebut bagian yang terjatuh, maka Nabi pun melanjutkan kehidupannya seperti
biasa.
Empat bulan setelah kejadian
tersebut, Nabi Ibrahim baru tiba di Al Aqsa. Sesampainya disana, beliau mencari
lokasi yang hening agar khusus dalam berdoa dan beribadah kepada Allah SWT.
Ternyata dalam keheningannya, Ia justru mendengar dua malaikat bercerita
tentang dirinya.
“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli
ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT,” kata
malaikat yang satu. “Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan
yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di
dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.
Mendengar hal itu, Nabi kaget
bukan kepalang. Dari percakapan tersebut, bisa jadi selama empat bulan semua
ibadahnya tidak diterima Allah. Hal ini hanya karena sebutir kurma. Menyesali
tindakannya akhirnya Nabi Ibrahim berencana kembali ke Masjidil Haram untuk
menemui sang penjual dan meminta maaf.
Namun celaka, karena sang
penjual ternyata sudah meninggal dunia. Ditempat pedagaagang kurma yang pernah
dibelinya tersebut dijaga oleh seorang anak muda. Ternyata Ia adalah anak sang
penjual.
“Empat bulan yang lalu saya
membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang?” tanya
Ibrahim.
“Sudah meninggal sebulan yang
lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda
itu.
“Innalillahi wa innailaihi
roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”.
Lantas ibrahim menceritakan
peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah,
begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua
itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku
makan tanpa izinnya?”.
“Bagi saya tidak masalah.
Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang
jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka
mempunyai hak waris sama dengan saya.”
Baca Juga :