ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Astagfirullah...!!! Wahai Istriku Tersayang Jangan Kau Membicarakan 7 Hal Ini Pada Orang Lain... Karena Inilah Yang Akan Terjadi...!!! |
Kadang kalau para istri sudah ngumpul, nggak lain
nggak bukan yang dilakukan adalah ngerumpi. Dari mulai ngerumpiin harga-harga
yang melambung, sampai ngegosipin artis ini dan itu. Hingga kemudian rumpian
juga bergeser ke suami masing-masing.
Ya, kalau yang positif sih boleh-boleh aja tuh, dibicarakan. Namanya aja
bangga sama suami sendiri. Tapi, ingat, Ma, jangan sampai membicarakan 7 hal
yang sangat sensitif ini.
1.
“Suamiku Phobia.”
Sue Johnson, Ph.D, seorang penulis buku Love Sense: The Revolutionary
New Science of Romantic Relationships mengatakan, bahwa mengatakan pada orang
lain mengenai kelemahan suami akan membuatnya tampak tak berdaya dan tak punya
wibawa. Bagi seorang pria, ketakutan merupakan rahasia terbesar dalam dirinya.
Meski itu manusiawi, namun pria tak suka jika ketakutannya tersebut
diungkapkan, apalagi di depan orang lain ataupun di depan umum. Hal itu akan
sangat menghancurkan egonya. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah, bisa-bisa
suami istri tak akan mau lagi berbagi rahasia dengan istri. Bahaya, kalau sudah
begini.
2. “Dia nggak
bisa diandalkan. Mobil rewel sedikit saja langsung telepon bengkel. Padahal
cuma ada kerusakan kecil.”
Ada bidang-bidang tertentu yang memang menjadi privilege para pria untuk
wajib menguasainya, misalnya otomotif, pertukangan dan lain sebagainya. Namun,
jika suami tidak terlalu ahli dalam melakukannya, istri juga tak berhak untuk
mengumbarnya di depan orang lain. Para pria umumnya mempunyai persepsi yang
sama antara maskulinitas dan “mampu memperbaiki keadaan”. Karena itu hal ini
menjadi hal yang sangat sensitif bagi dirinya.
3. “Ah,
suamiku nyapu aja nggak bisa.”
Nggak setiap pria memang bersedia dan cekatan dalam melakukan pekerjaan
rumah tangga. Jadi anggaplah istri memang beruntung, jika suami istri ikut
andil dalam pekerjaan domestik meski itu hanya mencuci piring atau menyapu
lantai. Kalau enggak, ya sudah. Terima saja dia apa adanya, dan tak perlu
mengatakan mengenai hal ini pada orang lain, termasuk di depan keluarganya.
Apalagi di depan istrinya, bisa-bisa istri malah dinilai mengritik cara beliau
membesarkan suami. Duh, gawat!
4. “Udah lama
kerja, gaji/jabatannya segitu-segitu aja.”
Budaya kita memang menempatkan pria sebagai pemimpin dalam rumah tangga.
Mengatakan hal yang menyiratkan kekecewaan kita karena sesuatu yang kita anggap
kegagalan darinya sebagai pemimpin, tentu tak akan membawanya ke hal yang lebih
baik. Tapi justru akan semakin memperburuk keadaan. Termasuk kegagalannya dalam
meraih kesuksesan dalam kariernya. Jadi, meskipun istri memang memiliki karier
yang lebih bagus dari suami, jangan sampai istri, baik sengaja ataupun tidak
sengaja, mengungkapkan hal ini pada orang lain. Karena sebenarnya “kegagalan”
suami dalam berkarier, bisa juga disamakan dengan kegagalannya dalam memimpin
keluarganya.
5. “Dia hebat
di ranjang.”
Elizabeth Lombardo, Ph.D, penulis buku A Happy You: Your Ultimate
Prescription for Happiness, mengatakan bahwa perempuan cenderung sensitif
tentang penampilan mereka. Jadi, istri tentu bisa bayangkan jika suami
menceritakan mengenai kondisi perut kita yang menggelambir setelah melahirkan,
atau tubuh kita yang tak kencang lagi, pada teman-temannya. Kira-kira
bagaimanakah perasaan istri?
6. “Untuk ulang tahunku kemarin, dia cuma ngado bunga doang.”
Setiap orang punya cara masing-masing dalam usahanya membahagiakan orang
yang dicintainya. Setiap suami juga punya sisi keromantisan masing-masing yang
ditujukan pada istrinya. Jika dia memang hanya bisa memberikan hadiah
sederhana, atau tak sesuai dengan selera istri, maka jangan mengeluhkannya pada
orang lain. Simpan saja di hati ya, Ma. Jangan sampai membuatnya kecewa karena
istri kurang menghargai apa yang diberikannya pada istri.
7. “Dia pernah selingkuh, tapi dia janji nggak akan mengulanginya lagi.”
Apa yang sudah berlalu biarkan berlalu, katanya
sih begitu. Termasuk kesalahannya di masa lalu. Jika memang istri dan suami
telah melakukan kesalahan dan berkomitmen saling memaafkan dan menjadikannya
pelajaran, maka biar saja menjadi urusan antara istri dan suami. Mungkin istri
memang tak bermaksud tak baik saat mencoba membaginya dengan teman-teman istri,
namun dengan demikian istri telah membuat suami menjadi tampak sangat bersalah di
depan mereka. Kalau sudah begini, jika teman-teman istri bertemu dengan suami,
pandangan mereka pun akan berubah. Dan, bukan tak mungkin, mereka akan
menghakimi suami istri.Baca Juga:
Masya Allah..!! Tak Disangka sangka Berkat Pak Jokowi Produk dalam Negri ini Bisa Mendunia? Hanya Karna ini..
Astagfirullah Mengerikan Ternyata 6 Ciri Orang Ini Yang Sholatnya Ditunggangi Iblis...