ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Subhanallah... Inilah 7 Karakter Orangtua Calon Pemilik Anak Sukses, Anda Masuk Kategori nomor berapa? |
Orangtua mana yang tak
mengharapan anaknya sukses? Semua orang tentu saja mengidamkan anaknya
sukses dimasa kini dan masa depan.
Sesungguhnya tidak ada resep parenting khusus dalam membesarkan seorang anak agar menjadi orang yang sukses hingga mampu menjadi seorang yang sukses. Namun para psikolog menemukan adanya beberapa faktor yang bisa memperkirakan kesuksesan seorang anak. Yang mengejutkan, faktor itu ternyata ada pada orang tuanya. Seperti dikutif dari sayangianak.com, selasa(12/Juli/2016), berikut adalah 7 karakter orang tua calon pemilik anak sukses:
1. MENGAJARKAN ANAK KEAHLIAN SOSIAL
Peneliti dari Pennsylvania State University and Duke University menelusuri lebih dari 700 anak usia TK sampai 25 tahun dan menemukan hubungan erat antara kemampuan sosial semasa TK menentukan sukses di usia dewasa dua dekade mendatang.
2. MEMBIASAKAN ANAK MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH
Sesungguhnya tidak ada resep parenting khusus dalam membesarkan seorang anak agar menjadi orang yang sukses hingga mampu menjadi seorang yang sukses. Namun para psikolog menemukan adanya beberapa faktor yang bisa memperkirakan kesuksesan seorang anak. Yang mengejutkan, faktor itu ternyata ada pada orang tuanya. Seperti dikutif dari sayangianak.com, selasa(12/Juli/2016), berikut adalah 7 karakter orang tua calon pemilik anak sukses:
1. MENGAJARKAN ANAK KEAHLIAN SOSIAL
Peneliti dari Pennsylvania State University and Duke University menelusuri lebih dari 700 anak usia TK sampai 25 tahun dan menemukan hubungan erat antara kemampuan sosial semasa TK menentukan sukses di usia dewasa dua dekade mendatang.
2. MEMBIASAKAN ANAK MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH
Mantan Dekan Freshmen
dari Universitas Stanford AS, Julie Lythcott Haims menganggap anak yang
dibiasakan mengerjakan tugas rumah akan menjelma menjadi pegawai yang bisa
bekerjasama dengan rekannya. Mereka juga bisa memiliki rasa empati tinggi dan
mampu mengerjakan tugas secara mandiri.
3. MEMILIKI EKSPEKTASI TINGGI
Menggunakan data survei 6.600 anak yang lahir di tahun 2001, Profesor Neal Halfon dari UCLA menemukan ekspektasi orang tua terhadap anaknya bisa berdampak pencapaian yang besar.
“Orangtua yang berharap anaknya mencapai kuliah terlihat berusaha mengatur agar anaknya bisa mencapai tujuan itu dengan pendapatan mereka atau kekayaan yang dimiliki,” kata Halfon.
4. MEMILIKI HUBUNGAN HARMONIS
Studi dari Universitas Illinois AS menemukan anak yang berasal dari keluarga penuh konflik, apakah kekerasan atau perceraian, berpotensi menghadapi masa depan lebih suram dibandingkan mereka yang memiliki orang tua harmonis.
5. MEMPUNYAI TINGKAT PENDIDIKAN TINGGI
Dalam Survei tahun 2014 dari University of Michigan, Psikolog Sandra Tang menemukan jika ibu yang menamatkan kuliah sampai kuliah cenderung jejaknya diikuti oleh anaknya. Sementara anak yang lahir dari ibu menikah sangat muda, cenderung tak menamatkan sekolah SMA.
6. MINIM STRES
Menurut penelitian yang dikutip dari Brigid Schulte dari Washington Post, jumlah jam yang disediakan ibu dengan anak berusia antara 3-11 tahun bisa memprediksi perilaku, kebahagiaan, dan pencapaian seorang anak. Penelitian lain menyebut, ibu yang stres karena harus bertaruh antara pekerjaan dan mencari waktu bersama anak akan berdampak buruk bagi anaknya.
7. MENGHARGAI USAHA DARIPADA MENILAI KEGAGALAN
Jika seorang anak diberitahu mereka lolos tes karena kepintarannya, itu akan menciptakan pikiran yang stagnan. Namun jika mereka sukses karena usahanya, alam pikiran mereka akan berkembang dengan pesat.ax[akspediaislam]
3. MEMILIKI EKSPEKTASI TINGGI
Menggunakan data survei 6.600 anak yang lahir di tahun 2001, Profesor Neal Halfon dari UCLA menemukan ekspektasi orang tua terhadap anaknya bisa berdampak pencapaian yang besar.
“Orangtua yang berharap anaknya mencapai kuliah terlihat berusaha mengatur agar anaknya bisa mencapai tujuan itu dengan pendapatan mereka atau kekayaan yang dimiliki,” kata Halfon.
4. MEMILIKI HUBUNGAN HARMONIS
Studi dari Universitas Illinois AS menemukan anak yang berasal dari keluarga penuh konflik, apakah kekerasan atau perceraian, berpotensi menghadapi masa depan lebih suram dibandingkan mereka yang memiliki orang tua harmonis.
5. MEMPUNYAI TINGKAT PENDIDIKAN TINGGI
Dalam Survei tahun 2014 dari University of Michigan, Psikolog Sandra Tang menemukan jika ibu yang menamatkan kuliah sampai kuliah cenderung jejaknya diikuti oleh anaknya. Sementara anak yang lahir dari ibu menikah sangat muda, cenderung tak menamatkan sekolah SMA.
6. MINIM STRES
Menurut penelitian yang dikutip dari Brigid Schulte dari Washington Post, jumlah jam yang disediakan ibu dengan anak berusia antara 3-11 tahun bisa memprediksi perilaku, kebahagiaan, dan pencapaian seorang anak. Penelitian lain menyebut, ibu yang stres karena harus bertaruh antara pekerjaan dan mencari waktu bersama anak akan berdampak buruk bagi anaknya.
7. MENGHARGAI USAHA DARIPADA MENILAI KEGAGALAN
Jika seorang anak diberitahu mereka lolos tes karena kepintarannya, itu akan menciptakan pikiran yang stagnan. Namun jika mereka sukses karena usahanya, alam pikiran mereka akan berkembang dengan pesat.ax[akspediaislam]
Baca Juga: