ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ini 10 Penyebab Anak Berkata dan Bersikap Kasar, Padahal Kita Tak Pernah Mengajari |
Mendidik anak bukan perkara yang mudah. Apalagi lingkungan disekitar
tempat tinggal kurang mendukung. Namun hal itu juga tak semestinya menjadi
alasan.
Memang cukup mengejutkan ketika anak bisa berkata kasar. Anda mungkin bertanya-tanya, di mana dan bagaimana anak Anda belajar bahwa bahasa seperti itu? Apakah dia benar-benar mengerti apa yang dia katakan? Mengapa ia seperti itu? Sangatlah penting memiliki pengetahuan mengenai alasan anak Anda berkata kasar agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Bagaimana Anda bereaksi terhadap kata-kata kasar yang diucapkan anak Anda saat ini, akan mempengaruhi perilaku di masa depannya.
Berikut ini adalah 10 penyebab anak Anda berkata kasar dikutip dari sayangianak.com,
Memang cukup mengejutkan ketika anak bisa berkata kasar. Anda mungkin bertanya-tanya, di mana dan bagaimana anak Anda belajar bahwa bahasa seperti itu? Apakah dia benar-benar mengerti apa yang dia katakan? Mengapa ia seperti itu? Sangatlah penting memiliki pengetahuan mengenai alasan anak Anda berkata kasar agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Bagaimana Anda bereaksi terhadap kata-kata kasar yang diucapkan anak Anda saat ini, akan mempengaruhi perilaku di masa depannya.
Berikut ini adalah 10 penyebab anak Anda berkata kasar dikutip dari sayangianak.com,
1. Mencoba mengeksplorasi bahasa, yang bahkan mungkin
ia belum tahu artinya
Anak-anak sering bersumpah atau menggunakan kata atau kalimat yang buruk karena
mereka ingin mengeksplorasi bahasa. Mereka
mungkin akan menguji kata baru, meski mungkin mereka belum memahami maknanya.
2. Anak merespon sesuatu dan melampiaskanya dengan negatif
Ketika anak-anak usia sekolah bersumpah, biasanya untuk melampiaskan
beberapa perasaan negatif. Ini adalah respon terhadap sesuatu yang menyakitkan,
menjengkelkan atau frustrasi. Jika
kata-kata tersebut terlontar karena kemarahan, Anda bisa mengajarkan anak Anda
bahwa merasa marah itu tidak apa-apa.
Tapi, akan lebih baik bagi anak Anda untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata yang lebih tepat, atau menjauh dari apa yang membuatnya marah. Sebagai contoh, jika anak Anda marah dengan teman bermainnya, katakan padanya untuk pergi atau meminta bantuan orang dewasa dengan situasi yang ia hadapi.
Tapi, akan lebih baik bagi anak Anda untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata yang lebih tepat, atau menjauh dari apa yang membuatnya marah. Sebagai contoh, jika anak Anda marah dengan teman bermainnya, katakan padanya untuk pergi atau meminta bantuan orang dewasa dengan situasi yang ia hadapi.
3. Saat frustasi apa yang pernah didengarkan terucapkan
olehnya
Hal ini bisa terjadi ketika anak tidak dapat menyelesaikan sesuatu atau
mendapat rintangan yang tidak bisa ia selesaikan. Jika kata-kata tersebut
terucap karena frustrasi, bicaralah kepada anak Anda melalui langkah-langkah
yang tepat untuk memilah masalah bagi dirinya sendiri.
Misalnya, jika ia telah kehilangan mainan, sarankan dia untuk mencarinya terlebih dulu di tempat terakhir ia bermain. Kemudian, lanjutkan pencarian di kamar tidurnya, dan sebagainya.
Ajarkan Anda cara-cara alternatif untuk menangani anak dengan kemarahan dan frustrasi. Hal ini dapat mencakup menghitung sampai 10, mengambil napas dalam-dalam, atau berbicara tentang perasaan marah.
Misalnya, jika ia telah kehilangan mainan, sarankan dia untuk mencarinya terlebih dulu di tempat terakhir ia bermain. Kemudian, lanjutkan pencarian di kamar tidurnya, dan sebagainya.
Ajarkan Anda cara-cara alternatif untuk menangani anak dengan kemarahan dan frustrasi. Hal ini dapat mencakup menghitung sampai 10, mengambil napas dalam-dalam, atau berbicara tentang perasaan marah.
4. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
Anak-anak mungkin juga bersumpah untuk menyesuaikan diri secara sosial.
Mereka mungkin mencoba untuk menjadi bagian dari kelompok, atau untuk menonjol dengan
menjadi lucu atau menambahkan nilai kejutan pembicaraan mereka. Anak-anak
mungkin juga akan meniru orang lain ketika mereka bersumpah.
5. Anak terlalu terkungkung dengan peraturan
Beberapa anak berkata kasar karena mendapat reaksi keras da ri orang tua
mereka. Dalam hal ini, belajarlah menerima apa yang mereka pikirkan dan
doronglah mereka untuk mengucapkan dengan cara yang baik. Dorong anak Anda
untuk menggunakan kata-kata alternatif yang tidak ofensif. Misalnya, Anda bisa
menyarankan, ‘sandal’ atau ‘brrr’ atau bahkan kata-kata lucu yang Anda dan anak
Anda buat bersama-sama.
6. Untuk mencari perhatian dari orang-orang dewasa di
sekitarnya
Beberapa anak berusaha mendapatkan perhatian dari orang dewasa
sekitarnya dengan mengucapkan kata-kata kasar. Jika anak Anda bersumpah karena
mendapat perhatian atau reaksi yang baik dari Anda, cobalah untuk memastikan
Anda tidak bereaksi sama sekali. Tetaplah tenang dan tidak berkata apapun.
Berikan perhatian dan pujian ketika anak Anda menggunakan bahasa yang sopan.
7. Tidak adanya aturan keluarga
Ketidak konsistenan aturan, atau bahkan ketiadaan aturan dalam keluarga
membuat anak-anak merasa bahwa keluarga menerima kata-kata kasar tersebut.
Orangtua perlu menetapkan kebijakan toleransi nol untuk pengucapan kata-kata,
apalagi yang ditujukan terhadap seseorang. Tidak ada alasan apapun yang
memperbolehkan mereka untuk melakukan pelanggaran.
Ketika anak-anak mengutuk orang tua dan saudara kandung mereka dan memanggil nama mereka menggunakan istilah yang buruk, ini adalah pelecehan verbal, bukan hanya berkata-kata buruk. Hal ini merusak, tidak hanya menjengkelkan. Maka, tanganilah dengan cara yang sama Anda dengan jenis perilaku kasar. Ketika seorang anak mengatakan, “Kamu bodoh,” atau “Kamu jelek,” maka itu akan merusak anak-anak yang lain, dan Anda bertanggung jawab untuk melindungi mereka dari serangan seperti itu.
Ketika anak-anak mengutuk orang tua dan saudara kandung mereka dan memanggil nama mereka menggunakan istilah yang buruk, ini adalah pelecehan verbal, bukan hanya berkata-kata buruk. Hal ini merusak, tidak hanya menjengkelkan. Maka, tanganilah dengan cara yang sama Anda dengan jenis perilaku kasar. Ketika seorang anak mengatakan, “Kamu bodoh,” atau “Kamu jelek,” maka itu akan merusak anak-anak yang lain, dan Anda bertanggung jawab untuk melindungi mereka dari serangan seperti itu.
8. Mencontoh orang di sekitar mereka
Bayi dan balita mempelajari kata-kata yang mereka dengar dari
orang-orang di sekitar mereka, terutama orang tua. Mereka juga mempelajari
perasaan yang dirasakan orang lain ketka kata-kata tersebut diucapkan. Secara
tidak langsung, mereka tentang bagaimana orang lain melihat dan bertindak
ketika menggunakan kata tertentu, dan bagaimana Anda melihat dan bertindak ketika
anak-anak Anda mengatakan kata yang sama. Jadi jika orang tua selalu mengatakan
kata tertentu ketika mereka marah, anak mereka cenderung mengatakan kata yang
sama ketika marah, tanpa tahu apa artinya.
9. Untuk mengulang reaksi yang diinginkan
Jika Anda tertawa atau bahkan mencoba untuk menyembunyikan senyum ketika
anak Anda pertama kali mengatakan satu kata yang kasar, maka dia kemungkinan
akan mengulanginya lagi untuk mengambil perasaan Anda. Hal yang sangat ia
inginkan dengan mengatakannya lagi sebagai anak-anak adalah ingin menyenangkan
orang tua mereka lebih dari apa pun.
10. Menikmati sensasi kata baru
Anak-anak menikmati penggunaan kata-kata dan segala hal yang baru mereka
pelajari. Dengan bermain dengan kata-kata yang mereka anggap menarik atau
rahasia atau khusus, mereka mendapatkan sensasi yang menyenangkan.
Balita usia tiga dan empat tahun mungkin memiliki perasaan yang menyenangkan ketika memanggil orang lain kata-kata buruk karena mereka telah belajar bahwa ada sesuatu yang menarik tentang kata-kata itu.
Balita usia tiga dan empat tahun mungkin memiliki perasaan yang menyenangkan ketika memanggil orang lain kata-kata buruk karena mereka telah belajar bahwa ada sesuatu yang menarik tentang kata-kata itu.
Baca Juga: