ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Masih Punya Hutang Puasa Tahun Lalu ?? 5 Hal Tentang Puasa Qadha Ini Wajib Diketahui Sebelum Melunasinya |
Puasa yang tidak
ditunaikan di bulan Ramadhan hendaklah di ganti di hari lainnya. Penunaiannya
terserah kapan pun itu bahkan Aisyah baru bisa menunaikan qadha’ puasanya di
bulan Sya’ban karena saking sibuk mengurus Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Yang penting qadha’
puasa tidak terlewat sampai Ramadhan berikutnya jika tidak ada uzur. Juga untuk
qadha’ puasa tidak dipersyaratkan berturut-turut. Ia pun bisa menunaikan qadha’
puasa di hari yang pendek (musim dingin) untuk mengganti puasa dahulu yang dilakukan
di waktu yang panjang (musim panas), demikian dikatakan oleh Syaikh
‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di.
Pertama:
Qadha’ puasa tidak boleh dibatalkan kecuali jika ada uzur yang dibolehkan sebagaimana halnya puasa Ramadhan.
Kedua:
Tidak wajib membayar qadha’ puasa secara berturut-turut, boleh saja secara terpisah. Karena dalam ayat diperintahkan dengan perintah umum,
فعدة من أيام أخر
“Hendaklah mengqadha’ (mengganti puasanya) di hari lainnya.” (QS. Al-Baqarah: 184, 185)
Ketiga:
Jika puasanya batal satu hari, maka qadha’nya juga satu hari, bukan dua hari sebagaimana anggapan sebagian orang.
Keempat:
Qadha’ puasa tetap wajib berniat di malam hari (sebelum Shubuh) sebagaimana kewajiban dalam puasa Ramadhan. Puasa wajib harus ada niat di malam hari sebelum Shubuh, berbeda dengan puasa sunnah yang boleh berniat di pagi hari.
Kelima:
Ketika ada yang melakukan qadha’ puasa lalu berhubungan intim di siang harinya, maka tidak ada kewajiban kafarah, yang ada hanyalah qadha’ disertai dengan taubat. Kafarah berat (yaitu memerdekakan seorang budak, jika tidak mampu berarti berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu berarti memberi makan pada 60 orang miskin, pen.) hanya berlaku untuk puasa Ramadhan saja. dilansir dari rumaysho.com
Pertama:
Qadha’ puasa tidak boleh dibatalkan kecuali jika ada uzur yang dibolehkan sebagaimana halnya puasa Ramadhan.
Kedua:
Tidak wajib membayar qadha’ puasa secara berturut-turut, boleh saja secara terpisah. Karena dalam ayat diperintahkan dengan perintah umum,
فعدة من أيام أخر
“Hendaklah mengqadha’ (mengganti puasanya) di hari lainnya.” (QS. Al-Baqarah: 184, 185)
Ketiga:
Jika puasanya batal satu hari, maka qadha’nya juga satu hari, bukan dua hari sebagaimana anggapan sebagian orang.
Keempat:
Qadha’ puasa tetap wajib berniat di malam hari (sebelum Shubuh) sebagaimana kewajiban dalam puasa Ramadhan. Puasa wajib harus ada niat di malam hari sebelum Shubuh, berbeda dengan puasa sunnah yang boleh berniat di pagi hari.
Kelima:
Ketika ada yang melakukan qadha’ puasa lalu berhubungan intim di siang harinya, maka tidak ada kewajiban kafarah, yang ada hanyalah qadha’ disertai dengan taubat. Kafarah berat (yaitu memerdekakan seorang budak, jika tidak mampu berarti berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu berarti memberi makan pada 60 orang miskin, pen.) hanya berlaku untuk puasa Ramadhan saja. dilansir dari rumaysho.com
nah kira-kira bagaimana
dengan anda yang masih memiliki hutang puasa pada bulan ramadhan tahun lalu
sudahkan anda melunasinya dengan qadha puasa, Semoga dengan mengetahui hal
ini akan meningkatkan ibadah kita, keimanan kita kepada Allah SWT.
Baca Juga :