ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
 |
| MasyaAllah...!!! Ternyata Masjid yang Ada Di kedalaman 1. 760 Meter Perut Bumi Ini Ada Di Indonesia...!! |
Masjid yang
ada di Indonesia tidak cuma menyajikan bentuk yang besar serta megah, tetapi
juga unik. Salah satunya adalah masjid yang ada di kedalaman 1. 760 mtr. perut
bumi.
Masjid bernama Masjid Baabul Munawwar ini terdapat di Papua, tepatnya di ruang pertambangan PT Freeport Papua. Meski didalam perut bumi, areanya cukup luas karena dapat menampung jamaah sejumlah 250 orang.
Masjid bernama Masjid Baabul Munawwar ini terdapat di Papua, tepatnya di ruang pertambangan PT Freeport Papua. Meski didalam perut bumi, areanya cukup luas karena dapat menampung jamaah sejumlah 250 orang.
Memang,
masjid yang ada dibawah daerah Tembagapura, Timika Papua ini berniat di buat
untuk beberapa karyawan muslim supaya tetap dapat melakukan beribadah shalat
dengan mudah.
Menurut berita, masjid itu masihlah belum lama di buat, tepatnya diresmikan pada bln. Juni lalu. Terkecuali Masjid Baabul Munawwar, di sebelahnya ada Gereja Oikumene Soteria untuk umat Kristen yang bekerja di pertambangan.
Penempatan ke-2 tempat beribadah itu yang berdampingan didalam perut bumi memanglah berniat atas usulan beberapa pekerja sebagai satu lambang toleransi. Mengenai pembuatan masjid ini diarsiteki oleh lulusan Bina Nusantara bernama Alexander Mone.
Sesaat untuk strukturnya ditangani oleh Andrew Parhusip yang disebut lulusan ITB. Mengingat letaknya yang ada di perut bumi, jadi dipasang juga alat untuk menyedot hawa kotor keluar menuju permukaan. Dengan hal tersebut situasi didalam masjid juga tetaplah nyaman.
Menurut berita, masjid itu masihlah belum lama di buat, tepatnya diresmikan pada bln. Juni lalu. Terkecuali Masjid Baabul Munawwar, di sebelahnya ada Gereja Oikumene Soteria untuk umat Kristen yang bekerja di pertambangan.
Penempatan ke-2 tempat beribadah itu yang berdampingan didalam perut bumi memanglah berniat atas usulan beberapa pekerja sebagai satu lambang toleransi. Mengenai pembuatan masjid ini diarsiteki oleh lulusan Bina Nusantara bernama Alexander Mone.
Sesaat untuk strukturnya ditangani oleh Andrew Parhusip yang disebut lulusan ITB. Mengingat letaknya yang ada di perut bumi, jadi dipasang juga alat untuk menyedot hawa kotor keluar menuju permukaan. Dengan hal tersebut situasi didalam masjid juga tetaplah nyaman.